Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga
Presiden ke-6 RI, berbagi resep tentang memilih sosok calon wakil
presiden yang tepat. Saat ini, calon incumbent Joko Widodo belum
menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya di 2019 mendatang.
Dia mengingatkan, saat memilih JK maupun Boediono menjadi cawapres pada Pilpres 2004 dan 2009, berdasarkan pilihannya sendiri.
“Tidak ada yang mendikte, tidak ada yang memaksa saya untuk memilih. Baik Pak JK maupun Pak Boediono. Juga bukan permintaan Pak JK maupun Pak Boediono. Sepenuhnya saya mengambil keputusan. Sehingga saya bertanggungjawab dengan pilihan itu,” kata SBY.
“Waktu saya memilih dan menentukan, baik Pak Jusuf Kalla maupun Pak
Boediono, Allah izinkan pasangan kami berhasil untuk menjadi Presiden
dan Wakil Presiden. Berarti pilihan saya tidak keliru. Tentu harus
memilih seorang pendamping capres. Capres itu harus melihat secara utuh.
Ya integritasnya, kapasitasnya, mungkin juga chemistry-nya,
kecocokannya maksud saya dan kemudian dengan pasangan itu kemungkinan
untuk menang besar,” ucap SBY dalam akun resmi Facebooknya, Jumat
(30/3). Agen Judi Online
Dia meminta capres tak keliru memilih cawapresnya. “Jangan keliru
memilih pasangan yang salah. Kemudian itu tidak berhasil dan itu saya
jadikan patokan itu dulu,” jelas SBY. Judi Poker OnlineDia mengingatkan, saat memilih JK maupun Boediono menjadi cawapres pada Pilpres 2004 dan 2009, berdasarkan pilihannya sendiri.
“Tidak ada yang mendikte, tidak ada yang memaksa saya untuk memilih. Baik Pak JK maupun Pak Boediono. Juga bukan permintaan Pak JK maupun Pak Boediono. Sepenuhnya saya mengambil keputusan. Sehingga saya bertanggungjawab dengan pilihan itu,” kata SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar